Rabu, 24 Juni 2009

Aktor di Balik Kerusuhan Iran

sumber : swaramuslim

Majalah Schweizmagazin bahasa Jerman dalam makalahnya yang berjudul “Iran: Amerika Kontrol Kerusuhan" yang disana juga terpampang foto Barack Obama sedang menyulut api peta Iran, adalah salah satu bukti keterlibatan langsung Gedung Putih dengan kerusuhan akhir di Teheran.


Dalam makalah tersebut juga menyebutkan sejumlah uang yang dikeluarkan oleh Gedung Putih untuk membiayai kerusuhan di Teheran. Dikatakan jumlah uang yang digelontorkan sejak jaman pemerintahan Bush hingga kini mencapai 85 juta US dolar dan bertujuan untuk menggulingkan pemerintahan Ahmadinejad. Selain sejumlah uang, Amerika juga mendirikan sejumlah setasiun radio berbahasa Persia diantaranya adalah Radio Farda.

Oleh karena itu tidak mengherankan jika kemenangan Ahmadinejad dalam pemilu kali ini disambut dengan cemohan dan hasutan dari Washinton DC.

Menjelang pemilu pun media massa Barat terutama BBC gencar memberitakan jika situs jejaring Facebook dan Twiter di Negeri Mullah itu telah diblok oleh pemerintah Iran. Padahal satu hari setelah pemilu Situs jejaring itu bisa di akses di Iran.

Dalam makalah itu juga tertulis jika Amerika mempunyai kepentingan besar di Iran. Amerika ingin mengontrol minyak Iran dari dalam seperti negara Irak yang telah digagahi oleh Amerika.

Kontrol minyak Iran memang penting bagi Amerika namun hal yang lebih penting dari itu adalah menghentikan program reaktor nuklir Iran. Oleh karena itu jika kontrol pemerintah Iran dipegang oleh Mousavi, maka setidaknya untuk empat tahun kedepan Iran akan menghentikan operasi reaktor nuklirnya. Selain itu, dukungan Iran terhadap bangsa tertindas Palestina juga akan melemah. Meskipun Mousavi tetap akan memihak Palestina namun, opsi yang ditawarkan oleh Obama untuk membagi dua negara Palestina dan Israel kemungkinan besar diterima oleh Mousavi.

Tidak hanya itu, dukungan Iran terhadap Hizbullah lebanon pun akan berbeda jika Mousavi terpilih menjadi presiden.

Disinilah kecerdikan pemerintahan Obama, dia memehami betul bahwa permasalahn di Timur Tengah dan dunia semuanya akan selesai jika Iran runtuh. Dan proyek untuk menjadikan pemerintah Saudi Arabia sebagai kiblat negera muslimin akan terealisasi (adil)

Khamenei Tuding Media Asing Terlibat Kekacaun Iran

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei, mengimbau rakyat agar bersatu mendukung Ahmadinejad. Ia juga menuding ada keterlibatan asing

Khamenei menuding media asing dan negara-negara Barat mencoba menciptakan keretakan politik dan memicu kerusuhan di Iran.

Dalam khotbah sholat Jumat (19/6), di Universitas Teheran yang dihadiri puluhan ribu orang, Khamenei dengan keras memperingatkan para pendukung oposisi agar menghentikan protes menentang hasil pemilihan presiden minggu lalu yang menyatakan Ahmadinejad sebagai pemenangnya.

Menurut Khameni, mustahil pemilihan itu curang. Ia memperingatkan para pendukung oposisi mengenai akibat yang tidak diinginkan kalau rencana demonstrasi hari Sabtu ini jadi dilaksanakan.

”Beberapa musuh kita di beberapa bagian dunia berniat menggambarkan kemenangan mutlak ini sebagai kemenangan yang meragukan. Ini kemenangan kalian. Mereka tidak bisa memanipulasinya,” ujarnya.

Badan tertinggi pemerintahan Iran, Dewan Wali, hari ini akan bertemu dengan ketiga calon presiden yang kalah, tapi jelas tidak ada peluang hasil pemilihan tadi akan dinyatakan batal.

Sebagaimana diketahui, selama hampir sepekan terakhir, ratusan ribu pendukung Mousavi turun ke jalan-jalan di kota Teheran dan kota-kota lain memprotes hasil pemilu yang dimenangi Ahmadinejad.

Dalam pidatonya, Khamenei mengatakan, selisih 11 juta suara yang membedakan perolehan Presiden Mahmoud Ahmadinejad dengan lawan terdekatnya, Mir Hossein Mousavi, membuktikan kecurangan tidak terjadi.

”Jika perbedaannya 100.000 atau 500.000 atau 1 juta, mungkin bisa dikatakan ada kecurangan. Akan tetapi, bagaimana bisa mencurangi 11 juta suara,” kata Khamenei.

Umumnya, reaksi penolakan hasil pemilu Iran terjadi di negara-negara prodemokrasi di Barat. Sedang Negara-negara berpenduduk Muslim mengakui kemenangan Ahmadinejad. [irb/afp/bbc/hidayatullah]

Tidak ada komentar: