Assalamu'alaikum Wr Wb
Beberapa hari yang lalu kita umat islam merayakan tahun baru 1 Muharram 1430 Hijriyah. Tahun baru adalah tidak untuk dirayakan tetapi tahun baru adalah saat tepat untuk muhasabah terhadap rapor prestasi ibadah kita dalam rentang satu tahun yang terlewati, begitu yang saya terima dari guru saya sewaktu masih sekolah. Tak jarang juga saya dengar komentar para khotib agar kita menyadari bahwa jatah kita di dunia berkurang lagi satu tahun. Kedua-duanya masuk akal dan realistis jika kita sadar akan tujuan hidup kita.
Beberapa hari setelah itu saya lihat di jalan-jalan banyak orang jual terompet dengan berbagai macam bentuk. Saya teringat bahwa sebentar lagi tahun Masehi berganti dari 2008 menjadi 2009. "Pantesan dunia seperti meledak", dan jangan kuatir karena nantinya dunia pasti akan meledak. Saya sempat berfikir untuk beli satu buat mainan Hizballah di rumah, tapi... "jangan ah... itu bukan kebiasaan yang baik" pikir saya. Dan ternyata benar saja, sewaktu saya ngobrol dengan atasan saya di kantor, beliau bilang bahwa kebiasaan meniup terompet semacam itu adalah kebiasaan orang Yahudi.
Teringat Yahudi, teringat Israel. Semakin hari semakin bengis saja, kayaknya memang umat islam harus mendukung sepenuhnya konsep Ahmadinejad untuk menghapus Israel dari peta dunia. Karena jika tidak akan menjadi berbalik Israel yang akan menghapus Islam dari peta dunia.
Benar saja, malam itu tepat pukul 00.00 saya terbangun oleh suara ledakan-ledakan yang tidak biasa diiringi teriakan-teriakan manusia. Kontan saya pegangi Hizballah, demikian juga istri saya. Astaghfirullah, setelah saya lihat ternyata orang-orang main perang-perangan dengan kembang api, "kenapa tidak pergi saja ke Palestina untuk bantu saudara-saudara kita yang dibombardir dengan kembang api buatan Israel dan Amerika, asli buatan luar negeri lho! dan juga lebih bermanfaat, kalaupun mati juga tidak sia-sia karena jaminannya surga, sedangkan kena kembang api di sini bakal mati sangit (hangus)". Astaghfirullah...
Tapi memang itulah bedanya tahun baru Islam (Hijriyah) dan tahun baru Masehi. Saya memang kurang suka dengan perayaan itu tapi dalam hati saya tersenyum bangga, "inilah bedanya antara Islam dan bukan, Islam adalah rahmatallil'alamin, Islam membuat hati sejuk dan mengutamakan kebaikan nafs (jiwa) manusia sedangkan yang bukan hanya mengedepankan kekonyolan, na'udzubillah". Coba kita renungkan ini dengan sejujurnya.
Kembali tentang Yahudi Israel. Beberapa hari yang lalu saya membaca sebuah website Islam, saya sedikit terkejut dengan analisa para ahli, berikut sedikit saya kutip:
Dalam Atlas of The World's Religions, disebutkan :
"jumlah pemeluk agama Yahudi 15.050.000. Pemeluk Islam adalah 1.179.326.000, dan pemeluk Kristen 1.965.993.000. (Ninian Smart, Atlas of The World's Religions, (New York: Oxford University Press, 1999). CM Pilkington, dalam bukunya, Judaism, malah menyebut jumlah Yahudi hanya 13 juta. Mereka kini tersebar utamanya di 10 negara, yaitu USA (5.800.000), Israel (5.300.000), Bekas Uni Soviet (879.800), Perancis (650.000), Kanada (362.000), Inggris (285.000), Brazil (250.000), Argentina (240.000), Hongaria (100.000), dan Australia (97.000). (Lihat, Pilkington, Judaism, (London: Hodder Headline Ltd., 2003)"
dalam website tersebut tulisan itu diberi judul "Mengapa Kita Kalah?", judul yang sangat "enteng" tapi memang itulah faktanya. Kalo saya bandingkan dengan jaman Rosulullah dulu, seringkali dalam sebuah peperangan umat Islam jauh lebih sedikit dengan perbandingan yang cukup signifikan (bahasa jawanya "Njomplang") tapi bisa menang, kenapa sekarang berbalik? kalo saya boleh menarik kesimpulan, total 1,179 milyar itu bukan gak mungkin dalamnya banyak ulatnya (baca = munafik), karena begitulah dari dulu cara orang kafir mengalahkan Islam, "dengan pengkhianatan". Apakah kita termasuk pengkhianat itu?? monggo kita semua instropeksi diri
Belum lagi kalo kita lihat peta ekonomi atau mungkin peta Atlas.
1. Peta ekonomi, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, Qatar, dan beberapa negara arab lain adalah negara dengan kekayaan melimpah, dan sayangnya negara-negara itu adalah negara-negara Islam. Kenapa saya sebut "sayangnya", karena sama sekali tak bertaring. Semoga prasangka saya tidak benar bahwa para pemimpinnya adalah ulat-ulat itu.
2. Peta Atlas,terlihat jelas border perbatasan palestina antara lain Mesir, Yordania, Lebanon. Lantas para pemimpinnya ada di mana? atau lebih ekstrimnya "bersembunyi di ketiak siapa?". Sekali lagi, sayangnya negara-negara itu jauh lebih besar dari Israel.
Masih ada pertanyaan lain, "dimanakah para HAM-ers??", di saat massa FPI bentrok dengan AKKBB ato apalah itu namanya, HAM-ers meledak-ledak whuaaa ramai sampek ponakan saya yang masih kecil ikut asyik liat beritanya (whaa ini berarti kita harus lebih cerdik dalam memberi pengertian kepada anak-anak kita nantinya, karena para pengkhianat Islam cerdik dalam bersilat lidah), tapi sekarang? di saat yang melanggar HAM adalah "teman" mereka sendiri? seolah lidah mereka kaku kedinginan karena takut, "takut ga dapet honor kaleee". Apalagi yang menamakan dirinya Jaringan Islam Liberal itu, whaaa... sama sekali mereka tak bersuara, mungkin karena mereka bukan Islam kali ya?
Entahlah... semoga saja saudara-saudara di Palestina bisa tabah dengan "iming2" dari saudaranya sendiri di seluruh dunia dengan perayaan tahun barunya.
Wassalamu'alaikum Wr Wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar