JIDDIYAH (KESUNGGUHAN)
1. DEFINISI
Lawan dari main-main, meremehkan, lemah dan santai Yaitu, pelaksanaan perintah syariah dan dakwah secara langsung disertai dengan ketekunan dan kegigihan, mengeluarkan segala kemampuan maksimal untuk mensukseskannya, dan mengatasi segala hambatan dan rintangan yang menghadangnya Meliputi 5 syarat;
* Cepat dalam melaksanakan tugas
1. (QS Al Maidah, 5:90-91), Ketika ayat tsb turun, dan kabar itu dibawa oleh sahabat sementara mereka sedang minum, saat itu juga mereka menghentikannya dan tunduk pada perintah Allah lalu berkata, “Kami telah berhenti, kami telah berhenti.”
2. Dalam peralihan kiblat (QS Al Baqoroh, 2: 143)
3. Turunnya ayat tentang kerudung, “…dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya”, ketika kabar itu dibawa oleh para suami wanita Anshor mereka langsung merobek pakaian mereka dan menjahitnya untuk dijadikan kain kerudung.
* Kuat dan teguh hati
1. Ketika Umar ra hendak berhijrah, tidak ada seorangpun yang berani menghalanginya
2. Perang Hamra’ul Asad
3. Salamah bin Al-Akwa’ ra yang menantang secara pribadi suatu kaum dalam peperangan Dzi-Qird
4. Ja’far bin Abi Thalib ra dalam perang Mut’ah, ketika tangan kanannya yang membawa bendera terpotong, ia pindahkan bendera itu ke tangan kirinya. Musuh memotong tangan kirinya, lalu ia memeluk bendera itu dengan kedua tangannya yang terputus. Dan bendera itu tetap kokoh berkibar hingga ia syahid
* Tahan dan gigih
Kegigihan Rasulullah dalam berdakwah “Demi Allah, jika engkau letakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan dakwah ini, maka tidak akan aku tinggalkan dakwah ini hingga Allah memperlihatkan (kemenangan)nya atau membinasakan selainnya” (Al Hadits)
* Mengerahkan segala kemampuan
Kemampuan adalah jiwa, anak, harta, keluarga dan apa saja yang dimiliki manusia
Seorang ibu mendorong anaknya untuk berjihad di medan pertempuran, dan ia berkata “Jagalah Rasulullah saw dari gangguan apapun dengan pedang itu”. Karena anak tersebut tidak kuat membawa pedang itu, sang ibu mengikatnya di betis si anak.
* Mengatasi rintangan
Barometernya dapat dilihat dalam pelaksanaan kewajiban pokok, berusaha keras menunaikan kewajiban, dan keterlibatannya dalam kewajiban tersebut bagaimana kondisinya.
1. Amru bin Al Jamuh ra, berjihad dalam keadaan cacat
2. Orang tua yang sudah bongkok ikut berjihad, disaat disarankan untuk mengambil rukhshah ia menjawab “wahai anakku, saya tidak mendapatkan Allah memberikan keringanan kepada seorangpun ketika Ia berfirman “Berangkatlah kamu dalam keadaan merasa ringan ataupun merasa berat” (QS At Taubah, 9:41)
2. URGENSI KESUNGGUHAN (JIDDIYAH)
Kesungguhan sangat utama, karena tugas dan kewajiban dapat diselesaikan dengannya, sehingga misi dan dakwah akan tersebar, halangan dan rintangan dapat diatasi dan sasaran serta target tercapai.
3. KARAKTERISTIK KESUNGGUHAN
- Mengoptimalkan waktu dalam ketaatan kepada Allah
- Menjauhi senda gurau (boleh jika cuma sedikit)
- Mengambil hukum dasar (‘azimah) dan bukan keringanan (rukhshah)
- Sigap dengan tugas, tidak menunda-nunda pekerjaan
- Introspeksi diri, memperbarui janji, dan cepat bertaubat
- Mengatasi kesulitan dan rintangan --- selalu mencari jalan keluar dan sabar
INDIBATH (KEDISIPLINAN)
1. DEFINISI
Mewujudkan pelaksanaan atas tuntutan tugas, atau mengendalikan suatu realitas atas tuntutan terjadinya sesuatu yang bersifat syar’I atau da’awi
2. KARAKTERISTIK
KEDISIPLINAN MATERI
Barometer nyata untuk menjaga kepercayaan seseorang
1. Tidak berlebih-lebihan dan tidak kikir (Al-Furqon, 25:67)
2. Tidak berhutang kecuali terpaksa Seorang syahid diampuni dosanya kecuali hutang (HR Muslim)
KEDISIPLINAN DAKWAH DALAM PEMBICARAAN
1. Tema pembicaraan
Orang yang paling aku benci dan paling jauh di antara kamu sekalian dariku di hari kiamat adalah orang yang banyak bicara
2. Kepada siapa dibicarakan
Pelaksanaan tugas dakwah harus tepat sasaran
3. Apa isi pembicaraan
Pelaksanaan tugas tanpa penambahan dan pengurangan
4. Kapan membicarakannya
Tugas dakwah harus disampaikan secara cepat, kecuali jika perlu diakhirkan atau ditunggu sampai waktu dan kondisi tertentu. “Sesungguhnya Allah membenci kalian dalam 3 hal : kabar issue, banyak bertanya, dan menyia-nyiakan harta”.
KEDISIPLINAN DALAM JANJI
Seorang muslim terpercaya selalu menjaga waktunya dan waktu saudaranya. Oleh karena itu, ia harus teliti akan janji, tidak mendahului atau mengakhirkan waktu.